English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Penelitian dapat diklasifikasikan darri berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagai menjadi dua macam, yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian dengan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipoteesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil.

Perawatan Karies Gigi


Dengan perubahan konsep proses terjadinya karies, berkembang pula prinsip dasar perawatannya. Dalam hal ini disesuaikan dengan proses terjadinya, serta bagaimana proses tersebut dapat dihentikan atau di cegah. Seperti telah diketahui karies disebabkan oleh bakteri, di perparah oleh sukrosa, dapat dimodifikasi oleh adanya fluor, dan saliva atau air ludah dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor resikonya.

Prinsip dasar perawatan karies gigi adalah eliminasi bakteri, pengendalian penggunaan sukrosa, pemberian suplemen fluor, dan pemanfaatan saliva. Selain itu berbagai anjuran telah di utarakan bahwa perawatan konservasi gigi masa kini yang cenderung mengutamakan aspek preventif dan menghindari tindakan invasif.

Proses Karies Gigi


Dalam konsep yang baru, ternyata proses terjadinya karies adalah dinamik, perubahan pH pada pertemuan plak dan permukaan gigi selalu berubah-ubah sesuai sesuai dengan adanya ion-ion yang menentukan keasaman pada daerah tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan sifat email yang berpori dan memungkinkan pertukaran ion-ion dari dan keluar email terjadi. Proses karies juga merupakan proses yang terjadi antara penyerangan dan pertahanan, namun proses tersebut dapat dihentikan. Selanjutnya dapat menjadi aktif kembali jika keadaan dalam plak di sekitar gigi berubah menjadi asam dan menyebabkan kelarutan email lebih tinggi.[1]

Pengertian Karies Gigi


Karies gigi merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut bersama-sama dengan penyakit periodontal, sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Karies gigi atau dental caries menurut Susanto (2009) adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan haringan, dimulai dari permukaan gigi dan meluas kearah pulpa.[1]

Penyakit karies gigi terjadi karena demineralisasi jaringan permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi bersifat kronis dan dalam perkembangannya membutuhkan waktu yang lama, sehingga sebagian besar penderita mempunyai potensi mengalami gangguan seumur hidup. Namun demikian penyakit ini sering tidak mendapat perhatian dari masyarakat dan perencana program kesehatan, karena jarang membahayakan jiwa.[2]